10 Fakta Menarik tentang Stonehenge yang Sejarah Kuno dan Penuh Misteri

Monica

Fakta Menarik tentang Stonehenge yang Sejarah Kuno dan Penuh Misteri

Jelajahi berbagai fakta menarik mengenai Stonehenge, situs megalitikum yang menyimpan banyak misteri, mulai dari sejarah kuno hingga konstruksi yang menakjubkan.

Stonehenge, salah satu situs arkeologi paling terkenal di dunia, terletak di wilayah Wiltshire, Inggris, dan telah menjadi objek penelitian, kekaguman, dan spekulasi selama ribuan tahun.

Dengan formasi batu besar yang membentuk lingkaran megah, situs ini telah menarik perhatian wisatawan, ilmuwan, dan arkeolog dari seluruh dunia.

Walaupun banyak yang mengagumi keindahannya, banyak pertanyaan yang belum terjawab mengenai asal-usul dan tujuannya.

Berikut adalah 10 fakta menarik tentang Stonehenge yang mungkin belum banyak diketahui orang, memberikan wawasan lebih dalam tentang situs yang penuh misteri ini.

Apa Itu Stonehenge?

Stonehenge adalah sebuah monumen prasejarah yang terdiri dari susunan batu besar yang membentuk lingkaran.

Terdapat dua jenis batu yang digunakan dalam konstruksi Stonehenge: batu besar yang dikenal dengan sebutan “sarsen” dan batu lebih kecil yang disebut “bluestones.”

Dibangun sekitar 4.500 tahun yang lalu, Wisata di Inggris masih menyimpan banyak misteri tentang tujuan dan proses pembangunannya.

Meskipun belum ada konsensus pasti mengenai siapa yang membangunnya, situs ini diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO pada tahun 1986 berkat pentingnya dalam sejarah dan budaya umat manusia.

1. Stonehenge Berusia Hampir 5.000 Tahun

Sebagai salah satu konstruksi buatan manusia tertua di dunia, Stonehenge memiliki usia hampir 5.000 tahun. Pembangunannya diperkirakan dimulai sekitar 3000 SM dan selesai pada sekitar 1500 SM.

Situs ini lebih tua daripada Piramida Giza yang terkenal di Mesir. Keberadaannya yang telah bertahan begitu lama memberikan bukti tentang kemajuan teknik konstruksi yang dicapai oleh masyarakat prasejarah pada zaman itu.

Keberlanjutan eksistensi Stonehenge juga menunjukkan pentingnya situs ini dalam kebudayaan manusia.

2. Proyek Konstruksi yang Memakan Waktu 1.500 Tahun

Pembangunan Stonehenge tidak selesai dalam waktu singkat. Proses konstruksinya melibatkan berbagai tahap, dimulai sekitar 3000 SM dan baru selesai pada 1500 SM.

Baca Juga:  Gili Trawangan, Intip Pesona Pulau Eksotis dengan Sejarah Unik di Lombok

Fase akhir pembangunan mencakup penataan batu sarsen dan bluestone yang lebih kecil, serta pembuatan beberapa lubang di sekitar situs.

Ini menunjukkan bahwa Stonehenge bukanlah hasil dari satu generasi atau kelompok orang, tetapi merupakan proyek jangka panjang yang melibatkan berbagai kelompok masyarakat yang berbeda.

3. Batu yang Dibawa dari Jauh Membentuk Monumen

Salah satu aspek paling menarik dari Stonehenge adalah penggunaan batu-batu yang diangkut dari lokasi yang sangat jauh.

Batu besar yang disebut sarsen diperkirakan berasal dari Marlborough Downs, sekitar 45 km dari Stonehenge. Namun, batu yang lebih kecil, yakni bluestones, berasal dari Maenclochog di Wales, yang berjarak sekitar 230 km.

Proses pengangkutan batu-batu ini pada zaman prasejarah memerlukan keterampilan dan teknologi yang luar biasa.

Teknik transportasi yang digunakan untuk membawa batu-batu besar ini tetap menjadi salah satu misteri yang belum terpecahkan hingga kini.

4. Stonehenge Menjadi Pusat Konflik pada Tahun 1985

Pada tahun 1985, Stonehenge menjadi pusat peristiwa kontroversial ketika lebih dari 600 orang dari komunitas New Age berusaha merayakan solstis musim panas di situs tersebut.

Namun, mereka dihalangi oleh 1.300 petugas polisi yang menghentikan mereka sekitar 10 km dari lokasi. Bentrokan yang terjadi saat itu berlangsung cukup lama, dan lebih dari 500 orang ditahan dalam salah satu penangkapan massal terbesar dalam sejarah Inggris.

Insiden ini menunjukkan bagaimana Stonehenge bukan hanya sebuah situs bersejarah, tetapi juga tempat yang memicu perdebatan sosial dan politik.

5. Stonehenge Menghasilkan Suara Berdenting

Selain terkenal karena struktur batunya yang besar, Stonehenge juga memiliki kualitas akustik yang luar biasa. Ketika dipukul, batu-batu ini menghasilkan bunyi dentingan yang nyaring dan resonan.

Baca Juga:  6 Tempat Wisata di Jawa Tengah yang Wajib Dikunjungi

Banyak orang percaya bahwa suara yang dihasilkan oleh batu-batu ini memiliki kekuatan mistis atau penyembuhan.

Dalam budaya kuno, suara ini mungkin dianggap sebagai cara untuk berkomunikasi dengan kekuatan yang lebih tinggi atau sebagai bagian dari upacara spiritual yang dilakukan di sekitar monumen ini.

Fenomena akustik ini menambah keajaiban yang dimiliki Stonehenge.

6. Penyelarasan dengan Matahari

Stonehenge tidak hanya menarik perhatian karena arsitekturnya, tetapi juga karena hubungan astronomisnya. Situs ini dibangun sedemikian rupa sehingga menyelaraskan diri dengan pergerakan matahari.

Pada saat solstis musim panas, matahari terbit melalui celah yang ada di antara batu besar, dan pada solstis musim dingin, matahari terbenam dengan cara yang serupa.

Hal ini menunjukkan pengetahuan astronomi yang luar biasa pada zaman tersebut, yang mungkin digunakan untuk keperluan ritual atau kalender pertanian.

Ini juga menjadi bukti bahwa konstruksi Stonehenge tidak hanya didasarkan pada pertimbangan estetika, tetapi juga pengetahuan ilmiah yang sangat maju.

7. Teknik Konstruksi Unik yang Digunakan

Stonehenge menggunakan teknik sambungan yang sangat unik yang dikenal sebagai sambungan lidah dan alur, yang biasanya digunakan pada kayu.

Teknik ini memungkinkan batu-batu besar untuk disatukan dengan sangat erat tanpa menggunakan bahan perekat seperti semen.

Teknik ini memberikan stabilitas pada struktur, memastikan bahwa batu-batu besar tetap terpasang dengan kokoh meskipun telah berdiri selama ribuan tahun. Ini adalah pencapaian luar biasa dalam hal teknik arsitektur zaman prasejarah.

8. Cincin 56 Lubang yang Mengelilingi Stonehenge

Stonehenge dikelilingi oleh cincin yang terdiri dari 56 lubang yang dikenal sebagai “Lubang Aubrey,” yang dinamakan setelah John Aubrey, seorang ahli antik yang pertama kali mengidentifikasi mereka pada abad ke-17.

Baca Juga:  6 Destinasi Wisata di Indoensia yang Paling Sering Dikunjungi

Meskipun tujuan pasti dari lubang-lubang ini belum sepenuhnya jelas, banyak peneliti percaya bahwa mereka mungkin digunakan untuk keperluan perhitungan astronomis atau sebagai bagian dari ritual tertentu.

Lubang-lubang ini menambah misteri dan keunikan dari situs ini.

9. Stonehenge Sebagai Tempat Pemakaman

Situs ini juga digunakan sebagai tempat pemakaman pada masa prasejarah. Penemuan arkeologi mengungkapkan bahwa sekitar 50.000 sisa tulang manusia ditemukan di sekitar Stonehenge, yang diyakini berasal dari sekitar 3000 hingga 2500 SM.

Ini menunjukkan bahwa Stonehenge mungkin telah berfungsi sebagai situs pemakaman besar, yang menunjukkan penghormatan terhadap mereka yang telah meninggal, serta peran pentingnya dalam ritual keagamaan pada masa itu.

10. Pagar Bundar yang Digali dengan Alat Tanduk

Sebelum Stonehenge dibangun, para pembangun pertama kali menggali sebuah parit bundar yang mengelilingi situs tersebut. Parit ini diperkirakan memiliki kedalaman sekitar dua meter dan digali menggunakan alat yang terbuat dari tanduk.

Alat ini, yang kini menjadi artefak yang populer, menunjukkan keterampilan luar biasa yang dimiliki oleh orang-orang yang membangun Stonehenge.

Selain fungsinya sebagai pembatas fisik, parit ini mungkin juga memiliki makna ritual yang dalam dalam konteks keagamaan atau kepercayaan mereka.

Stonehenge adalah situs yang penuh dengan misteri dan keajaiban. Dari konstruksinya yang rumit hingga fungsinya yang belum terungkap sepenuhnya, Tempat Wisata London ini terus menarik perhatian dan minat banyak orang di seluruh dunia.

Melalui fakta-fakta unik ini, kita dapat sedikit lebih memahami kompleksitas Stonehenge dan mengapa situs ini tetap menjadi salah satu monumen paling mengesankan dan penuh teka-teki di dunia.

Dengan sejarah yang panjang, arsitektur yang luar biasa, dan hubungan dengan fenomena alam, Stonehenge adalah bukti nyata dari pencapaian manusia purba yang terus menginspirasi hingga hari ini.

Bagikan:

Tags

Rekomendasi